Hari itu, Rabu 24 Februari 2016, awal ku melihat mu. senyum
manis mu memanjakan mataku hingga tak mampu berpaling. Aku tak berbohong, aku
tak bercanda, ya, aku terpikat padamu sejak pandangan pertama. Namun tak dapat
ku ungkapkan, cukup kusimpan dalam hati untuk sementara ini, karena ku yakin
masih akan ada banyak pertemuan kita mendatang, biarkanlah aku mengenalmu lebih
dalam dan ku harap kamu dapat memberikan senyum indahmu hanya untuk ku suatu
saat nanti.
Kamis 3 Maret 2016. Yash! Benar kan kataku, akan ada banyak
kesempatan kita untuk bertemu, untung aku sedang memakai gaun terbaik ku. hai
apa kabar? Yah aku tidak berani bertanya langsung, sapaan itu hanya ku ucapkan
dalam hati, karena nyatanya kau tak pernah berpaling padaku, kau tak pernah
melihatku bahkan hanya untuk mengucapkan selamat pagi. Tidak apa-apa, aku yakin
akan ada cara agar kamu dapat melihatku nanti.
Aku tidak tau kejadian ini hari apa dan tanggal berapa, tapi
ini sungguh berkesan! Kamu tau kenapa? Karena ternyata temanku adalah
atasanmu! Yash lagi-lagi benar kan kataku, akan ada cara supaya kamu bisa
melihat dan kita bisa berkenalan. Maafkan aku yang lancang bertanya tentangmu
pada temanku. Tapi aku tidak bisa menghentikan rasa senang ini, aku makin
penasaran padamu, aku ingin mengetahui semuanya tentangmu, aku ingin menanyakan
semua tentang kehidupanmu. Satu persatu, mulai dari kebiasaanmu tersenyum pada
siapapun, salah mengetik, terlambat rapat, hingga ….. .
Aku pernah mendengar kata-kata ini, “terkadang rasa
penasaranmu akan menyakitimu” atau “jangan terlalu kepo kalau tidak mau sakit
hati saat mengetahui kebenaran”. Yah sekarang aku paham bagaimana rasa
penasaran itu bisa menyakiti seseorang. Apa yang kudengar kemarin dari temanku?
Apa yang dia bicarakan tentangmu? Apa aku salah mendengar kemarin? Ah, pasti
aku salah mendengar, karena sekarang temanku berkata akan mencoba mengenalkan
ku padanya. Senang☺! Senang sekali☺! Ingin rasanya aku terbang sekali saja, ah aku ini berkata apa.
Maafkan aku yang terlalu senang, hinga mengabaikan perkataan teman ku kemarin.
Jumat 18 Maret 2016 tak kan terlupa! Kita bertemu dan kamu
tersenyum padaku. Kamu menyapaku dan mengajakku bicara. Hanya pembicaraan
singkat, namun mampu menerbangkan ku ke langit ketujuh. Yaampun, aku rasa aku
mulai ke abg-abg an haha. Aku tidak bisa lupa dan mulai mencoba cara untuk
sering bertemu denganmu, tapi ….. .
Sabtu 19 Maret 2016, mungkin kemarin aku terlalu senang, aku
terbang terlalu tinggi, tapi aku bersyukur karena mengetahui kebenaran secepat
ini. Yah memang, temanku sudah menceritakan tentangmu, namun aku tak percaya
dan memaksa nya untuk mencomblangkan ku dengan lelaki ini. Dia setuju namun
tetap tak yakin, namun aku tak peduli dan merasa sangat senang ketika di ajak
bicara. Aku terlalu senang saat kita saling bertukar kontak, aku terlalu senang
ketika dia membalas chat ku. Yah, aku terlalu senang, hingga kenyataan itu
muncul dihadapanku. Kamu, kita, iya kita bertemu, aku, kamu lelaki pilihanku
dan dia lelaki pilihanmu.
Bagaimana mungkin aku tidak sedih? Bagaimana mungkin aku
tidak sakit? Bagaimana mungkin aku tidak menangis? Tidak, semua itu harus mampu
kutahan, aku tidak ingin terlihat terlalu mengagumi mu. Aku harap senyuman ku
saat menyapamu tidak terlihat terpaksa. Aku harap air mataku belum jatuh. Aku harap
aku dapat menerima kenyataan ini.
Akhirnya, inilah saatnya melupakanmu, menerima kenyataan
yang sempat di ingatkan oleh temanku, bahwa kamu tidak mungkin ku miliki, kita
tidak mungkin bersatu, kamu tidak mungkin menyukaiku. Kita berbeda, perbedaan
yang sangat anti meanstream haha. Miris. Sakit, namun harus ku ikhlaskan. Pedih
namun ku relakan. Biarlah kamu bahagia bersamanya dan semoga aku dapat bahagia
dengan lelaki yang menyukaiku sepenuh hatinya. Terimakasih pernah memberikan
senyummu padaku walau hanya sebentar.
Aku doakan yang terbaik untukmu di masa depan.
Kereeennnnn, mbak bakat jadi penulis 😊👍👍👍😊
BalasHapusTp ada kalimat, "Kamu, kita, iya kita bertemu, aku, kamu lelaki pilihanku dan dia lelaki pilihanmu.", lelaki pilihanmu??? 😨😨😨
Hahaha, maap mbak, aku jd ikut kebawa kedalam cerita 😅😨😅😨😅😨
terimakasih:)
Hapus