Saya rindu.
Saya rindu menulis. Saya rindu merangkai kata. Saya rindu berbagi cerita. Walau hanya cerita patah hati, cerita mengenang luka, maafkan cerita-cerita menyedihkan ini. Tetapi, apa hanya saya yang pernah mengagumi dari kejauhan meski telah dicampakkan berulang kali? Apa hanya saya yang pernah menaruh kepercayaan pada seseorang yang sedang bermain-main dengan hati ini? Yah saya harap hanya saya, semoga kalian tidak pernah, karena sakit itu akan sulit pergi, luka itu akan membekas, kenangan itu akan terukir dalam.
Apa kalian tau rasanya hati yang tetap
menyayangi meski telah di tolak berulang kali? Apa kalian tau rasanya percaya
pada seseorang yang bahkan tak pernah serius dengan mu? Jangan pernah mau
merasakan itu semua, baik baiklah dalam memilih. Jangan mau terjebak sesuatu
yang disebut Cinta. Cinta mungkin bisa membuatmu sakit atau menorehkan luka,
namun cinta akan memberimu kebahagiaan dengan caranya sendiri. Jangan mau
terbodohi dengan ‘semua akan indah pada waktunya’, bergeraklah jika kamu
menginginkannya indah. Berusahalah mencapai cinta indahmu, jangan menunggunya
berubah, tetapi berubah lah untuknya. Jika perubahan mu tak mendapatkan
keindahan, maka berubah lah bersama orang yang akan memberikan mu keindahan
cinta yang sesungguhnya.
Kamu tak mengerti apa arti rangkaian kata di atas? Tak perlu kau mengerti, atau bahkan tak perlu kau baca, karena setiap kalian pasti telah mengerti cinta, bahkan jauh lebih paham dari saya. Tulisan-tulisan patah hati saya membuat kalian jenuh? Tak perlu dibaca, cerita patah hati memang tak menarik untuk di baca, tetapi saya hanya ingin memberitahu bahwa cerita patah hati tak perlu di resapi, cukup kau baca dan tertawalah. Tertawalah jika kalian pun pernah merasakan hal serupa. Tertawalah apabila kalian pernah menangis dan terjatuh dalam namun kini kalian sadar, untuk apa menangisi hal konyol seperti itu? Tertawalah untuk setiap hal patah hati konyol yang pernah kalian alami di masa dulu. Dan berbahagialah untuk masa kini, buatlah keindahan itu, jangan menunggu siapapun untuk membuatmu bahagia. Tapi ciptakanlah bahagiamu sendiri.
Bahagialah wahai kamu para hati yang pernah
tersakiti.
Komentar
Posting Komentar